BERITA PERISTIWA - Ratusan santri memenuhi Lapangan Sepak Bola Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dalam resepsi puncak peringatan Hari Santri 2025 yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tungkal Jaya.
Dengan mengusung tema “Mengawali Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia”, acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.
Kehadiran Bupati Muba H. M. Toha Tohet, S.H., menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Ia hadir bersama Anggota DPRD Muba Ir. Cik Kawairus Efendi, M.Si., Yustianawati, S.E., serta sejumlah kepala perangkat daerah seperti Kaban Kesbangpol Joni Martohonan, A.P., M.M., Plt. Kadis Perkim Muhamad Ridho, S.T., M.Si., Plt. Kadis Kominfo Daud Amri, S.H., dan jajaran pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Toha Tohet menyampaikan apresiasi tinggi kepada para santri dan keluarga besar Nahdlatul Ulama yang terus menjaga nilai-nilai agama, moral, dan kebangsaan di tengah perubahan zaman.
“Hari Santri bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi momentum meneguhkan semangat bahwa santri memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Santri harus berilmu, berakhlak, dan siap mengabdi untuk umat, agama, serta negara,” ujar Bupati Toha.
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Muba untuk terus mendukung pengembangan pendidikan keagamaan, pesantren, dan kegiatan keumatan, demi lahirnya generasi santri yang cerdas, moderat, dan cinta tanah air.
“Mari jadikan Hari Santri ini sebagai momentum memperkuat persatuan, memperbanyak doa, dan meningkatkan kontribusi bagi pembangunan daerah,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Bupati memberikan pesan inspiratif kepada para santri.
“Semoga para santri di Muba menjadi generasi unggul, berakhlak mulia, dan siap memimpin masa depan bangsa,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Tungkal Jaya Yudi Suhendra, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa rangkaian peringatan Hari Santri di wilayahnya telah berlangsung sejak 12 Oktober 2025. Beragam kegiatan digelar, seperti lomba TPQ, Kirab Merah Putih, Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), JQH, pelatihan perawatan jenazah, dan festival hadroh.
Peringatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dan 13 pondok pesantren di Kecamatan Tungkal Jaya, di antaranya Ponpes Miftahul Huda, Guppi Nurul Jadid, Al Anwar, Asshiddiqiyah 8 Muba, Al Hidayat An Nuriyah, dan lainnya.
“Santri dari 13 pondok pesantren ini menjadi garda terdepan dalam pendidikan agama di Kecamatan Tungkal Jaya. Kami berharap semangat mereka terus tumbuh untuk berkontribusi bagi agama dan bangsa,” ujar Yudi.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penampilan hadroh yang menggema penuh semangat kebersamaan antara pemerintah daerah, masyarakat, dan para santri.
