Gubernur Herman Deru Ingatkan ASITA Sumsel Jangan Terjebak Zona Nyaman

BERITA PERISTIWA — Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, memberikan peringatan tegas kepada Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Sumatera Selatan agar tidak terlena dan terjebak dalam zona nyaman usai pelantikan pengurus baru periode 2025–2030.

Dalam acara pelantikan yang digelar di Hotel Boston Palembang, Gubernur menekankan bahwa ASITA tidak bisa berjalan secara otomatis atau “auto pilot” di tengah tantangan sektor pariwisata yang semakin kompleks.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan keindahan alam. Sumsel berbeda dengan Bali. Kita harus membangun daya tarik wisata melalui pendekatan kreatif, seperti mengembangkan Sumsel Health Tourism,” ujar Herman Deru dalam sambutannya.

Ia juga menegaskan bahwa pelantikan bukan akhir, melainkan awal dari kerja besar. “Jangan sampai kena ‘star syndrome’. Pariwisata kita perlu ide-ide segar dan keberanian untuk berinovasi,” tambahnya.

Pelantikan pengurus ASITA Sumsel kali ini mengusung tema "Sinergitas Membangun Pariwisata Sumsel Berdaya Saing Global". Ketua DPD ASITA Sumsel terpilih, Feby Yoland Effendy, menyatakan komitmen kuat untuk menjadikan Sumatera Selatan sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“Kunci sukses adalah kolaborasi lintas sektor—pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media. Semua harus bergerak bersama,” ungkap Feby.

Ketua Umum Kadin Sumsel, H. Affandi Udji, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas kontribusi ASITA dalam memajukan pariwisata Sumsel. Ia berharap kepengurusan baru mampu menciptakan terobosan untuk menjawab tantangan global.

Dengan potensi wisata yang besar, Sumsel diharapkan tidak hanya menjadi tujuan wisata singkat, melainkan destinasi unggulan untuk kunjungan jangka panjang melalui pengembangan wisata edukatif, budaya, dan kesehatan.

Gubernur Herman Deru pun menegaskan harapannya agar ASITA menjadi motor penggerak transformasi pariwisata Sumsel menuju daya saing nasional dan internasional.