Produksi Kopi Petik Merah Empat Lawang Masih Terbatas, Hanya Layani Pesanan Khusus

BERITA PERISTIWA — Produksi kopi petik merah di Kabupaten Empat Lawang hingga kini masih terbatas dan belum menyasar pasar massal. Jenis kopi ini umumnya diproduksi berdasarkan permintaan khusus, terutama dari sektor perhotelan.

"Petik merah sudah ada, tapi saat ini hanya untuk pasar terbatas, biasanya memenuhi pesanan dari hotel-hotel," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Hendra Lezi, melalui Kepala Bidang Perkebunan, Robinson, kemarin.

Ia menjelaskan, sebagian petani kopi di wilayah Tebing Tinggi dan Pendopo sudah mulai menerapkan metode petik merah, meski skalanya masih kecil dan tergantung musim panen. "Mereka hanya memproduksi saat panen, itu pun untuk pembeli tertentu," tambahnya.

Secara umum, proses pemetikan kopi oleh petani di Empat Lawang masih dilakukan secara tradisional. Saat sebagian besar buah dalam satu tangkai sudah berwarna merah, petani akan memetik seluruh buah dalam tangkai tersebut, termasuk yang masih hijau namun telah mengeras.

"Biasanya masyarakat mulai memetik ketika lebih dari setengah buah dalam satu tangkai telah matang," ungkap Robinson.

Dengan keterbatasan ini, potensi kopi petik merah dari Empat Lawang dinilai masih belum tergarap maksimal dan membutuhkan pembinaan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas serta nilai jualnya.