BERITA PERISTIWA – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru meresmikan Masjid Agung Al-Huda yang berlokasi di Dusun 4 RT 2, Desa Tugu Agung, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, disaksikan langsung oleh Bupati OKI, Muchendi Mahzareki, dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Herman Deru mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan arsitektur Masjid Agung Al-Huda. Ia berharap masjid megah ini dapat menjadi magnet bagi masyarakat sekitar maupun pengguna jalan lintas timur untuk menunaikan ibadah.
"Masjid ini adalah kebanggaan kita bersama. Jangan hanya digunakan untuk shalat, tetapi juga untuk berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Mari kita rawat dan muliakan bersama," pesan Herman Deru.
Mengingat letaknya yang strategis di jalur lintas timur, Gubernur menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan masjid. Ia juga berpesan kepada pengurus masjid untuk memilih muazin bersuara merdu agar lantunan adzan dapat menggugah hati umat.
"Adzan bukan sekadar panggilan, tapi syiar Islam. Pilihlah muazin dengan suara yang merdu agar dapat menarik hati umat untuk datang ke masjid," tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Herman Deru berjanji memberangkatkan salah satu imam Masjid Agung Al-Huda untuk menunaikan ibadah umrah. Selain itu, ia juga akan memberikan bantuan enam unit pendingin ruangan untuk menambah kenyamanan jamaah.
Sementara itu, Bupati OKI, Muchendi Mahzareki, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat kemandirian masyarakat Kecamatan Lempuing, khususnya Desa Tugu Agung, dalam mewujudkan pembangunan masjid ini.
"Masjid ini berdiri berkat kekompakan dan swadaya masyarakat. Sejak tahun 2015, dengan penuh gotong royong, akhirnya terwujud Masjid Agung Al-Huda," ujarnya.
Muchendi juga mengajak masyarakat untuk menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan sosial dan kemasyarakatan, selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah.
Ketua Panitia Pembangunan, Santoso, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan masjid yang menelan biaya sekitar Rp4,5 miliar ini dilakukan sepenuhnya secara swadaya.
Saat ini, progres pembangunan fisik telah mencapai 85%, namun masih ada beberapa fasilitas yang perlu dilengkapi seperti pagar teralis dan tambahan pendingin ruangan.
“Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar pembangunan masjid ini segera rampung, sehingga bisa memberikan kenyamanan optimal bagi jamaah,” tutup Santoso.